Rabu, 26 Juni 2013

Misteri keajaiban air zam zam

tak begitu banyak orang tahu bagaimana sebenarnya sumur air zamzam bisa mengeluarkan puluhan juta liter pada satu musim haji tanpa pernah kering sekalipun.Seorang peneliti pernah diperintahkan raja Faisal menyelidiki sumur zamzam untuk menjawab tuduhan kotor seorang ilmuan dari Mesir.

Berapa Juta Liter air zamzam?
Berapa banyak air zamzam yang di ambil tiap musim haji? Mari kita hitung dengan cara yang simple. Jamaah haji yang datang dari seluruh dunia pada setiap musim haji dewasa ini berjumlah sekitar dua juta orang. Semua jemaah diberi 5 liter air zamzam ketika pulang ke tanah airnya.Kalau 2 juta orang membawa pulang masing-masing 5 liter zamzam kenegaranya, itu saja sudah 10 juta liter.Disamping itu saat berada di Mekah, kalau saja jamaah rata-rata tinggal 25 hari, dan setiap orang menghabiskan 1 liter sehari maka totalnya sudah 50 juta liter !Keanehan air Zamzam Pada tahun 1971, seorang doktor dari Mesir mengatakan kepada Press Eropa bahwa air Zamzam itu tidak sehat untuk diminum. Asumsinya didasarkan bahwa kota Mekah itu ada di bawah garis permukaan laut.

Air Zamzam itu berasal dari air sisa buangan penduduk kota Mekah yang meresap, kemudian mengendap terbawa bersama-sama air hujan dan keluar dari sumur Zamzam. Masya Allah.

Berita ini sampai ke telinga Raja Faisal yang kemudian memerintahkan Menteri Pertanian dan Sumber Air untuk menyelidiki masalah ini, dan mengirimkan sampel air Zamzam ke Laboratorium-laboratorium di Eropa untuk dites.

Tariq Hussain, insinyur kimia yang bekerja di Instalasi Pemurnian Air Laut untuk diminum, di Kota Jedah, mendapat tugas menyelidikinya. Pada saat memulai tugasnya, Tariq belum punya gambaran,bagaimana sumur Zamzam bisa menyimpan air yang begitu banyak seperti tak ada batasnya.Ketika sampai di dalam sumur, Tariq amat tercengang ketika menyaksikan bahwa ukuran “kolam” sumur itu hanya 18 x 14 anxiety saja (Kira-kira 5 x 4 meter).

Tak terbayang,bagaimana caranya sumur sekecil ini bisa mengeluarkan jutaan galon air setiap musim hajinya. Dan itu berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu,sejak zaman Nabi Ibrahim AS.

Penelitian menunjukkan, mata air zamzam bisa memancarkan air sebanyak 11-18 liter air per detik. Dengan demikian, setiap menit akan dihasilkan 660 liter air.Itulah yang mencengangkan. Tariq mulai mengukur kedalaman air sumur. Dia minta asistennya masuk ke dalam air. Ternyata air sumur itu hanya mencapai sedikit di atas bahu pembantunya yang tinggi tubuhnya 5 anxiety 8 inci. Lalu dia menyuruh asistennya untuk memeriksa,apakah mungkin ada cerukan atau saluran pipa di dalamnya. Setelah berpindah dari satu tempat ke tempatlainnya, ternyata tak ditemukan apapun!

Dia berpikir, mungkin saja air sumur ini disuppli dari luar melalui saluran pompa berkekuatan besar. Bila seperti itu kejadian nya, maka dia bisa melihat turun-naiknya permukaan air secara tiba-tiba. Tetapi dugaan inipun tak terbukti. Tak ditemukan gerakan air yang mencurigakan, juga takditemukan ada alat yang bisa mendatangkan air dalam jumlah besar Selanjutnya Dia minta asistennya masuk lagi ke dalam sumur. Lalu menyuruh berdiri, dan diam ditempat sambil mengamati sekelilingnya. Perhatikan dengan sangat cermat, dan laporkan apa yang terjadi, sekecil apapun. Setelah melakukan proses ini dengan cermat,asistennya tiba-tiba mengacungkan kedua
tangannya sambil berteriak:
“Alhamdulillah, Saya temukan dia! Pasir halus menari-nari di bawah telapak kakiku.Dan air itu keluar dari dasar sumur”

Lalu asistennya diminta berputar mengelilingi sumur ketika tiba saat pemompaan air (untuk dialirkan ke tempat pendistribusian air)berlangsung. Dia merasakan bahwa air yang keluar dari dasar sumur sama besarnya seperti sebelum periode pemompaan. Dan aliran air yang keluar, besarnya sama di setiap titik, di semua area. Ini menyebabkan permukaan sumur itu relatif stabil, tak ada guncangan yang besar

Mengandung zat Anti Kuman.

Hasil penelitian sampel air di Eropah dan Saudi Arabia menunjukkan bahwa Zamzam mengandung zat fluorida yang punya daya efektif membunuh kuman, layaknya seperti sudah mengandung obat. Lalu perbedaan air Zamzam dibandingkan dengan air sumur lain di kota Mekah dan Arab sekitarnya adalah dalam hal kuantitas kalsium dan garammagnesium.

Kandungan kedua mineral itu sedikit lebih banyak pada air zamzam. Itu mungkin sebabnya air zamzam membuat efek menyegarkan bagi jamaah yang kelelahan.Keistimewaan lain, komposisi dan rasa kandungan garamnya selalu stabil, selalu sama dari sejak terbentuknya sumur ini.“Rasanya” selalu terjaga, diakui oleh semua jemaah haji dan umrah yang selalu datang tiap tahun.

Kandungan mineral


Tidak seperti air mineral yang umum dijumpai, air Zamzam in memang unik mengandung elemen-elemen alamiah sebesar 2000 mg perliter. Biasanya air mineral alamiah (hard carbonated water) tidak akan lebih dari 260 mg per liter. Elemen-elemen kimiawi yang terkandng dalam air Zamzam dapat dikelompokkan menjadi
Yang pertama, positive ions seperti misal sodium (250 mg per litre), calcium (200 mg per litre), potassium (20 mg per litre), dan magnesium (50 mg per litre).
Kedua, negative ions misalnya sulphur (372 mg per litre), bicarbonates (366 mg per litre), nitrat (273 mg per litre), phosphat (0.25 mg per litre) and ammonia (6 mg per litre).
Molekul air zam zam
Kandungan-kandungan elemen-elemen kimiawi inilah yang menjadikan rasa dari air Zamzam sangat khas dan dipercaya dapat memberikan khasiat khusus. Air yang sudah siap saji yang bertebaran disekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah merupakan air yang sudah diproses sehingga sangat aman dan segar diminum, ada yang sudah didinginkan dan ada yang sejuk (hangat). Namun konon prosesnya higienisasi ini tidak menggunakan proses kimiawi untuk menghindari perubahan rasa dan kandungan air ini.

Bisa Menyembuhkan Penyakit.

Nabi saw menjelaskan: ”Sesungguhnya, Zamzam ini air yang sangat diberkahi, ia adalah makanan yang mengandung gizi”. Nabi saw menambahkan: “Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya.Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud supaya merasa kenyang, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail”.(HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas)

Molekul Air Zam zam seperti Permata Berlian, Rasulullah saw pernah mengambil air zamzam dalam sebuah kendi dan tempat air dari kulit, kemudian membawanya kembali ke Madinah. Air zamzam itu digunakan Rasulullah saw untuk memerciki orang sakit dan kemudian disuruh meminumnya.

Dalam penelitian ilmiah yang dilakukan dilaboratorium Eropa, terbukti bahwa zamzam memang lain. Kandungan airnya berbeda dengan sumur-sumur yang ada disekitar Makah.

1. Kadar Kalsium dan garam
Magnesiumnya lebih tinggi dibanding sumur lainnya, berkhasiat untuk menghilangkan rasa haus dan efek penyembuhan.

2. Zamzam juga mengandung zat fluorida yang berkhasiat memusnahkan kuman-kuman yang terdapat dalam kandungan airnya.

3. Yang juga menakjubkan adalah, tak ada sedikit pun lumut di sumur ini. Zamzam selalu bebas dari kontaminasi kuman.

4. Anehnya lagi, pada saat semua sumur air di sekitar Mekah dalam keadaan kering,sumur zamzam tetap berair. Dan zamzam memang tak pernah kering sepanjang zaman.

Beberapa ulama fikih merekomendasikan agar jamaah haji membawa zamzam ketika pulang ke negaranya sebab zamzam itu bisa sebagai obat untuk suatu penyembuhan. Dan ini terbukti, banyak jamaah dari Indonesia maupun negara lain yang pernah merasakan keajaiban air zamzam.

Batas di Antara Dua Lautan

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (QS. Ar-Rahman:19-20)

Pendapat kebanyakan orang, air laut akan memiliki rasa, warna dan kadar garam yang sama kecuali temperatur suhunya. Hal ini ternyata tidak berlaku pada laut Mediteranian dan Samudera Atlantik, tepatnya di selat Gibaltar terjadi suatu fonemona ilmiah yang merupakan bukti dari preskripsi yang telah ungkapkan oleh Al Qur,an pada abad ke 7 silam lewat lisan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa As-Salam. Air Laut di sana ternyata memiliki sifat dan karakter yang berbeda walaupun bedampingan.


Sebelum lebih jauh membicarakan fenomena tersebut saya di sini akan menjabarkan satu persatu karakteristik dari masing-masing laut tersebut :


1. Laut Mediterania :
Laut Mediterania atau sering di sebut Laut Tengah ('Mediterrania' berarti 'daratan/negeri tengah') adalah laut antarbenua terletak antara Eropa di utara, Afrika di selatan dan Asia di timur, mencakup wilayah seluas 2,5 juta km². Pada masa lalu, laut ini merupakan jalur lalu lintas yang padat, memungkinkan perdagangan dan pertukaran budaya antara orang Mesir, Yunani Kuno, Romawi Kuno dan Timur Tengah. Sejarah Mediterania penting untuk pengertian asal dan perkembangan Peradaban Barat.


Laut Tengah dihubungkan ke Samudra Atlantik oleh Selat Gibraltar di barat dan Laut Marmara dan Laut Hitam, oleh Selat Dardanella dan Bosporus, berurutan di timur. Laut Marmara biasanya dianggap bagian dari Laut Tengah, sedangkan Laut Hitam tidak. Terusan Suez buatan manusia di tenggara menghubungkan Laut Tengah dan Laut Merah. Pasang-surut di Laut Tengah sangat terbatas karena hubungan yang sempit dengan samudra. Iklim Laut Tengah biasanya musim dingin yang basah dan musim panas yang panas dan kering. (wikipedia.org)



2. Samudra Atlantik :
Samudra Atlantik adalah samudra terbesar kedua di dunia, meliputi sekitar 1/5 permukaan Bumi. Kata Atlantik berasal dari mitologi Yunani yang berarti "Laut Atlas".

Samudra ini berbentuk huruf S, memanjang dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan, terbagi dua oleh garis khatulistiwa menjadi Atlantik Utara dan Atlantik Selatan. Dibatasi oleh Amerika Utara dan Amerika Selatan di bagian barat samudera dan Eropa dan Afrika di bagian timur samudra.

Samudra Atlantik berhubungan dengan Samudra Pasifik, di bagian utara bumi melalui Samudra Arktik dan di bagian selatan bumi melalui Lintasan Drake. Hubungan buatan manusia antara Samudra Atlantik dengan Samudra Pasifik dibuat melalui Terusan Panama. Batas antara Samudra Atlantik dengan Samudera Hindia di bagian timur, dibatasi pada garis 20° Bujur Timur. Batas antara Samudra Atlantik dengan Samudra Arktik adalah garis dari Greenland keSvalbard di sebelah utara Norwegia.

Samudra ini mencakup sekitar 20% permukaan Bumi. Samudra Atlantik berada di urutan kedua terbesar dalam segi ukurannya setelah Samudra Pasifik. Bersama dengan lautan di sekitarnya ia mempunyai luas sebesar 106.450.000 km²; jika lautan di sekitarnya tidak dihitung, luasnya 82.362.000 km². Jumlah wilayah yang mengalir ke Samudra Atlantik lebih besar empat kali daripada Samudra Pasifik maupun Samudra Hindia. Volume Samudra Atlantik dengan lautan sekitarnya adalah 354.700.000 km³ dan tanpan lautan tadi menjadi 323.600.000 km³.

Kedalaman rata-rata Samudra Atlantik, dengan lautan di sekitarnya adalah 3.332 m (10.932 kaki); tanpanya adalah 3.926 m (12.877 kaki). Kedalaman terbesar, 8.605 m (28.232 kaki), berada di Palung Puerto Riko. Lebar Samudra Atlantik beragam, dari 2.848 km (1.769 mil) di antara Brasil dan Liberia hingga sekitar 4.830 km (3.000 mil) antara Amerika Serikat dan sebelah utara Afrika.

Samudra Atlantik mempunyai pesisir pantai yang tak beraturan (ireguler) yang dibatasi berbagai teluk dan lautan, antara lain Laut Karibia, Teluk Meksiko, Teluk St. Lawrence, Laut Mediterania, Laut Hitam, Laut Utara, Laut Baltik, dan Laut Norwegia-Greenland.

Pulau-pulau yang berada di kawasan Samudra Atlantik di antaranya adalah Svalbard, Greenland, Islandia, Rockall,Britania Raya, Irlandia, Fernando de Noronha, Azores, Kepulauan Madeira, Kepulauan Canary, Tanjung Verde, Bermuda, Hindia Barat, Ascension, St. Helena, Tristan da Cunha, Kepulauan Falkland, dan Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan. (wikipedia.org)


Sebelum lebih jauh menjelaskan tentang batas dua Lautan terbebut saya sedikit menambahkan juga Selat yang menghubungkan antara Laut Mediterania dan Samudra Atlantik yaitu Selat Gibaltar.



Tentang Selat Gibaltar :

Gibraltar sebenarnya adalah nama salah satu wilayah Inggris sedangkan, selat Gibraltar adalah selat yang menghubungkan Samudra Atlantik dengan Laut Mediterania, serta memisahkan Spanyol dari Maroko. Nama Gibraltar berasal dari nama Arab "Jabal Thariq" yang berarti gunung Thariq yang kemudian oleh orang-orang Eropa di sebut Tabal Thar/Jibal Thar sehingga menjadi Gibraltar. Nama ini menunjuk kepada Jenderal Muslim Thariq ibn-Ziyad yang menaklukkan Spanyol pada tahun 711 M.

Keajaiban Ilmiah terjadi pada pertemuan laut Mediteranian dan dengan Samudera atlantik

Air laut Mediterania atau laut tengah memasuki Lautan Atlantik melalui Selat Gibraltar. Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Antara lain :
1. Suhu air.
2. Kadar garam.
3. Kerapatan air (density).

Waktu kedua lautan itu bertemu di Selat Gibraltar, karakter air dari masing-masing laut tidak berubah. Laut Mediterania memiliki air yang hangat, berkadar garam tinggi dan lebih pekat dibanding dengan lautan Atlantik. Ketika laut mediterania memasuki atlantik melalui selat Gibaltar, air bergerak beberapa ratus kilometer ke wilayah Atlantik.

Keanehannya pada kedalaman 1000 meter air dari laut Mediterania tetap mempertahankan sifatnya yang hangat, berkadar garam tinggi dan lebih pekat. Air laut mediterania berada dalam keadaan stabil meskipun ombak besar, arus dan pasang surut yang kuat. Seolah-olah ada batas yang menghalangi percampuran air dari kedua lautan tersebut. Batas ini membagi kedua lautan sehingga setiap laut memiliki suhu kadar garan dan batasan masing-masing.

Seperti terdapat batasan yang membatasi ke dua laut untuk tidak becampur.


Ini dalah fakta ilmiah bidang oceanografi yang baru terkuak oleh ilmu modern sekitar abad 20-an. Padahal, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa As-Salam (dimana seorang yang buta huruf) telah menyampaikan preskripsi Fenomena alam tersebut dalam Al-Quran sekitar abad ke 7 M.

Allahu Ta'ala Berfirman :
“Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (QS. Al-Furqaan : 53)

Ini adalah salah bukti bahwa Al-Quran tidak pernah salah. Al-Quran adalah benar-benar firman Allah yang disampaikan lewat Rasulullah Muhammad Shalallahu 'alaihi wa As-Salam. Firman Allah Ta'alaa sang Pencipta akan selalu benar dan wajib untuk diimani, dibaca dan diamalkan bagi seluruh umat manusia. Pengamalan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari adalah bentuk kehidupan terbaik bagi manusia jika mereka mengetahui.

PENELITIAN ILMIAH PENGARUH BACAAN AL QURAN PADA SYARAF, OTAK DAN ORGAN TUBUH LAINNYA

“Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Al-Qur’an”.

Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.

Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan.

Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.

Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.

Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an.

Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.

Al-Qur’an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.

Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur’an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Al-Qur’an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur’an memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).

Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).

La ILAHA Illallah.....

Hukum Onani atau Masturbasi Dalam Pandangan Islam

Berikut jawaban dari tiga ulama besar di zaman ini:

1. Fatwa Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan -hafizhahullah-
Tanya : “Saya seorang pelajar muslim (selama ini) saya terjerat oleh kabiasaan onani/masturbasi. Saya diombang-ambingkan oleh dorongan hawa nafsu sampai berlebih-lebihan melakukannya. Akibatnya saya meninggalkan shalat dalam waktu yang lama. Saat ini, saya berusaha sekuat tenaga (untuk menghentikannya). Hanya saja, saya seringkali gagal.
Terkadang setelah melakukan shalat witir di malam hari, pada saat tidur saya melakukannya. Apakah shalat yang saya kerjakan itu diterima ? Haruskah saya mengqadha shalat ? Lantas, apa hukum onani ? Perlu diketahui, saya melakukan onani biasanya setelah menonton televisi atau video.”

Jawab :
Onani/Masturbasi hukumnya haram dikarenakan merupakan istimta’ (meraih kesenangan/ kenikmatan) dengan cara yang tidak Allah Subhanahu wa Ta’ala halalkan. Allah tidak membolehkan istimta’ dan penyaluran kenikmatan seksual kecuali pada istri atau budak wanita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.” [QS. Al-Mu`minun: 5 - 6]

Jadi, istimta’ apapun yang dilakukan bukan pada istri atau budak perempuan, maka tergolong bentuk kezaliman yang haram. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi petunjuk kepada para pemuda agar menikah untuk menghilangkan keliaran dan pengaruh negative syahwat.

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu menikah, maka hendaklah dia menikah karena nikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Sedang barangsiapa yang belum mampu maka hendaknya dia berpuasa karena puasa itu akan menjadi tameng baginya”. (HR. Al-Bukhari 4/106 dan Muslim no. 1400 dari Ibnu Mas’ud]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi kita petunjuk mematahkan (godaan) syahwat dan menjauhkan diri dari bahayanya dengan dua cara : berpuasa untuk yang tidak mampu menikah, dan menikah untuk yang mampu. Petunjuk beliau ini menunjukkan bahwa tidak ada cara ketiga yang para pemuda diperbolehkan menggunakannya untuk menghilangkan (godaan) syahwat. Dengan begitu, maka onani/masturbasi haram hukumnya sehingga tidak boleh dilakukan dalam kondisi apapun menurut jumhur ulama.
Wajib bagi anda untuk bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak mengulangi kembali perbuatan seperti itu. Begitu pula, anda harus menjauhi hal-hal yang dapat mengobarkan syahwat anda, sebagaimana yang anda sebutkan bahwa anda menonton televisi dan video serta melihat acara-acara yang membangkitkan syahwat. Wajib bagi anda menjauhi acara-acara itu. Jangan memutar video atau televisi yang menampilkan acara-acara yang membangkitkan syahwat karena semua itu termasuk sebab-sebab yang mendatangkan keburukan.

Seorang muslim seyogyanya (selalu) menutup pintu-pintu keburukan untuk dirinya dan membuka pintu-pintu kebaikan. Segala sesuatu yang mendatangkan keburukan dan fitnah pada diri anda, hendaknya anda jauhi. Di antara sarana fitnah yang terbesar adalah film dan drama seri yang menampilkan perempuan-perempuan penggoda dan adegan-adegan yang membakar syahwat. Jadi anda wajib menjauhi semua itu dan memutus jalannya kepada anda.

Adapun tentang mengulangi shalat witir atau nafilah, itu tidak wajib bagi anda. Perbuatan dosa yang anda lakukan itu tidak membatalkan witir yang telah anda kerjakan. Jika anda mengerjakan shalat witir atau nafilah atau tahajjud, kemudian setelah itu anda melakukan onani, maka onani itulah yang diharamkan –anda berdosa karena melakukannya-, sedangkan ibadah yang anda kerjakan tidaklah batal karenanya. Hal itu karena suatu ibadah jika ditunaikan dengan tata cara yang sesuai syari’at, maka tidak akan batal/gugur kecuali oleh syirik atau murtad –kita berlindung kepada Allah dari keduanya-. Adapun dosa-dosa selain keduanya, maka tidak membatalkan amal shalih yang terlah dikerjakan, namun pelakunya tetap berdosa. [Al-Muntaqa min Fatawa Fadhilah Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan IV 273-274]

2. Fatwa Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin -rahimahullah-
Tanya :
“Apa hukum melakukan kebiasaan tersembunyi (onani) ?”

Jawab:
“Melakukan kebiasaan tersembunyi (onani), yaitu mengeluarkan mani dengan tangan atau lainnya hukumnya adalah haram berdasarkan dalil Al-Qur’an dan Sunnah serta penelitian yang benar.

Dalam Al-Qur’an dinyatakan, “Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” [QS. Al-Mu'minun: 5 - 7]

Siapa saja mengikuti dorongan syahwatnya bukan pada istrinya atau budaknya, maka ia telah “mencari yang di balik itu”, dan berarti ia melanggar batas berdasarkan ayat di atas.

Rasulllah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kamu yang mempunyai kemampuan hendaklah segera menikah, karena nikah itu lebih menundukkan mata dan lebih menjaga kehormatan diri. Dan barangsiapa yang belum mampu hendaknya berpuasa, karena puasa itu dapat membentenginya.” (HR. Al-Bukhari: 4/106 dan Muslim no. 1400 dari Ibnu Mas’ud]

Pada hadits ini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan orang yang tidak mampu menikah agar berpuasa. Kalau sekiranya melakukan onani itu boleh, tentu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkannya. Oleh karena beliau tidak menganjurkannya, padahal mudah dilakukan, maka secara pasti dapat diketahui bahwa melakukan onani itu tidak boleh.
Penelitian yang benar pun telah membuktikan banyak bahaya yang timbul akibat kebiasaan tersembunyi itu, sebagaimana telah dijelaskan oleh para dokter. Ada bahayanya yang kembali kepada tubuh dan kepada system reproduksi, kepada fikiran dan juga kepada sikap. Bahkan dapat menghambat pernikahan yang sesungguhnya. Sebab apabila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan biologisnya dengan cara seperti itu, maka boleh jadi ia tidak menghiraukan pernikahan.

[As ilah muhimmah ajaba ‘alaiha Ibnu Utsaimin, hal. 9, disalin dari buku Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram]

3. Fatwa Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah-
Tanya:
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : “Ada seseorang yang berkata ; Apabila seorang lelaki perjaka melakukan onani, apakah hal itu bisa disebut zina dan apa hukumnya ?”

Jawab:
Ini yang disebut oleh sebagian orang “kebiasaan tersembunyi” dan disebut pula “jildu ‘umairah” dan ‘‘istimna” (onani). Jumhur ulama mengharamkannya, dan inilah yang benar, sebab Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika menyebutkan orang-orang Mu’min dan sifat-sifatnya, “Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al Mu’minun: 5 – 7]
Orang yang melampuai batas artinya orang yang zhalim yang melanggar aturan-aturan Allah.

Di dalam ayat di atas Allah memberitakan bahwa barangsiapa yang tidak bersetubuh dengan istrinya dan melakukan onani, maka berarti ia telah melampaui batas ; dan tidak syak lagi bahwa onani itu melanggar batasan Allah.

Maka dari itu, para ulama mengambil kesimpulan dari ayat di atas, bahwa kebiasaan tersembunyi (onani) itu haram hukumnya. Kebiasaan rahasia itu adalah mengeluarkan sperma dengan tangan di saat syahwat bergejolak. Perbuatan ini tidak boleh ia lakukan, karena mengandung banyak bahaya sebagaimana dijelaskan oleh para dokter kesehatan.

Bahkan ada sebagian ulama yang menulis kitab tentang masalah ini, di dalamnya dikumpulkan bahaya-bahaya kebiasan buruk tersebut. Kewajiban anda, wahai penanya, adalah mewaspadainya dan menjauhi kebiasaan buruk itu, karena sangat banyak mengandung bahaya yang sudah tidak diragukan lagi, dan juga betentangan dengan makna yang gamblang dari ayat Al-Qur’an dan menyalahi apa yang dihalalkan oleh Allah bagi hamba-hambaNya.

Maka ia wajib segera meninggalkan dan mewaspadainya. Dan bagi siapa saja yang dorongan syahwatnya terasa makin dahsyat dan merasa khawatir terhadap dirinya (perbuatan yang tercela) hendaknya segera menikah, dan jika belum mampu hendaknya berpuasa, sebagaimana arahan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kamu yang mempunyai kemampuan hendaklah segera menikah, karena nikah itu lebih menundukkan mata dan lebih menjaga kehormatan diri. Dan barangsiapa yang belum mampu hendakanya berpuasa, karena puasa itu dapat membentenginya.”

Di dalam hadits ini beliau tidak mengatakan : “Barangsiapa yang belum mampu, maka lakukanlah onani, atau hendaklah ia mengeluarkan spermanya”, akan tetapi beliau mengatakan : “Dan barangsiapa yang belum mampu hendaknya berpuasa, karena puasa itu dapat membentenginya”

Pada hadits tadi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan dua hal, yaitu :
Pertama: Segera menikah bagi yang mampu.
Kedua: Meredam nafsu syahwat dengan melakukan puasa bagi orang yang belum mampu menikah, sebab puasa itu dapat melemahkan godaan dan bisikan syetan.

Maka hendaklah anda, wahai pemuda, beretika dengan etika agama dan bersungguh-sungguh di dalam berupaya memelihara kehormatan diri anda dengan nikah syar’i sekalipun harus dengan berhutang atau meminjam dana. Insya Allah, Dia akan memberimu kecukupan untuk melunasinya.

Menikah itu merupakan amal shalih dan orang yang menikah pasti mendapat pertolongan, sebagaimana Rasulullah tegaskan di dalam haditsnya, “Ada tiga orang yang pasti (berhak) mendapat pertolongan Allah Azza wa Jalla : Al-Mukatab (budak yang berupaya memerdekakan diri) yang hendak menunaikan tebusan darinya. Lelaki yang menikah karena ingin menjaga kesucian dan kehormatan dirinya, dan mujahid (pejuang) di jalan Allah.” (HR. At-Tirmizi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)

Fakta Ilmiah Manfaat Membaca Al-Qur'an

“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).

Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Di antaranya menyedikitkan makan, membiasakan melaksanakan ibadah shalat malam, dan membaca Al-Qur’an sambil melihat kepada mushaf”. Selanjutnya ia berkata, “Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Al-Qur’an”.


Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.

Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Qur’an terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.

Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberitahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an.

Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.

Al-Qur’an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.

Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur’an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Al-Qur’an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur’an memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).

Rabu, 12 Juni 2013

Adab Makan Dan Minum Dalam Pandangan Islam

1. Larangan Menggunakan Piring/Gelas Dari Emas Dan Perak

Islam melarang keras penggunaan piring atau gelas dari emas dan perak untuk makan dan minum. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
Artinya : "Dan janganlah kalian minum dari gelas emas atau perak, dan jangan (pula) makan menggunakannya. bahwa itu (piring/gelas dari emas dan perak) untuk mereka (non-muslim) didunia dan untuk kita diakherat." (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, At-tirmidzi, An-Nasai, Abu Daud dan Ibnu Majah.
2. Larangan Makan dan Minum Dengan Posisi Bersandar

Diriwayatkan dari Abu Juhaifah berkata :
Artinya : "Aku pernah bersama Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- ketika beliau berkata kepada seseorang yang bersamanya juga : Aku tidak makan dalam posisi bersandar." (HR Bukhori, Ahmad, At-tirmidzi, Abu Daud dan Ibnu Majah)

Ibnu Hajar menjelaskan maksud bersandar dalam hadist diatas : Macam-macam maksud bersandar seperti dalam hadist diatas diantaranya adalah bersandar ditangan dengan posisi badan miring. juga duduk dengan bersandarkan tangan kiri.
3. Mendahulukan Makan Dari Pada Sholat Ketika Makanan Telah Siap

Ketika hidangan makanan telah siap dan iqomah sholat telah dikumandangkan, maka dahulukan makan dari pada sholatnya sesuai dengan sabda Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- :
Artinya : "Jika hidangan makan malam telah siap dan iqomah sholat telah dikumandangkan maka mulailah dengan makan malam." (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, At-thirmidzi, An-Nasai dan Ad-Darimi)

Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- juga bersabda :
Artinya : "Jika telah siap hidangan makan malam untuk kalian dan (juga) telah dikumandangkan iqomah sholat, maka mulailah dengan makan malam dan jangan terburu-buru sampai selesai (dari makan malam)." (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, At-thirmidzi, Abu Daud, Ad-Darimi dan An-Nasai)
4. Membaca Basmalah Sebelum Makan Dan Minum, Hamdalah Setelahnya

Termasuk dari adab makan dan minum adalah membaca basmalah sebelum makan dan minum, dan membaca hamdalah setelahnya. diriwayatkan dari Umar bin Abi Salamah berkata :
Artinya : "Ketika aku masih kecil dalam didikan Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam-. dan tanganku mengambil makanan dari segala sisi piring. maka berkata kepadaku Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- : wahai anak.
bacalah basmalah, dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah apa yang dekat darimu." (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah)

Dan membaca hamdalah setelah makan atau minum, sesuai dengan sabda Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- :
Artinya : "Barang siapa yang setelah makan membaca Alhamdulillahil ladzi ad'amani hadza wa rozaqanihi min ghoiri haulin minni wala quwwah maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR At-Tirmidzi. Al-Albani berkata : hadist hasan)
5. Makan Dan Minum Dengan Tangan Kanan

Menggunakan tangan kanan untuk makan dan minum, dan Islam melarang untuk menggunakan tangan kiri. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
Artinya : "Janganlah kalian makan dengan tangan kiri, karena setan makan menggunakan tangan kiri." (HR Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah)
6. Memakan Makanan Dari Yang Terdekat

Termasuk adab makan dan minum yang diajarkan Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- adalah memakan makanan dari yang terdekat. sebagaimana sabda beliau kepada Umar bin Abi Salamah diatas.
7. Disunahkan Memakan Makanan Setelah Panasnya Berkurang

Ketika hidangan itu masih panas, disunahkan untuk menunggunya sejenak sampai berkurang panasnya. berdasarkan hadist yang diriwayatkan dari Asma' binti Abi Bakar -radhiallahu 'anhuma- :
Artinya : "Bahwa ketika dia (Asma' binti Abi Bakar) menyiapkan bubur, kemudian dia menutupnya sampai berkurang panasnya. dia berkata : aku pernah mendengar dari Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- berkata : Begitu adalah lebih besar berkahnya." (HR Ad-Darimi dan Ahmad)

An-Nawawi menjelaskan : bahwa yang demikian itu lebih besar berkahnya karena ketika panasnya telah berkurang, seseorang akan terhindar dari bahaya memakan makanan yang panas. sehingga tidak sakit dan kuat untuk mengamalkan ketaatan kepada Allah.
8. Tidak Mencela Makanan

Memakan makanan yang disukai dan tidak mencela makanan ketika makanan itu tidak kita sukai. sebagaimana yang dipraktekkan Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- dalam hadist berikut :
Artinya : "Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- tidak pernah mencela makanan sama sekali. jika beliau mau maka beliau memakannya, dan jika tidak makan beliau meninggalkannya." (HR Bukhori, Muslim, Ahmad dan At-Tirmidzi)
9. Tidak Meniup Pada Air Minum

Pada saat air minum masih panas, dibenci untuk meniupnya agar cepat dingin. disarankan untuk menunggunya sampai dingin dengan sendirinya. berdasarkan larangan dalam sabda Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- berikut
Artinya : "Jika salah seorang dari kalian hendak minum, maka jangan meniup ke (air) dalam bejana." (HR Bukhori, Muslim dan Ahmad)
10. Tidak Minum Langsung Dari Mulut Teko
Jika hendak minum, hendaklah menuangkan air ke gelas terlebih dahulu. dan tidak minum langsung dari mulut teko. Karena Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- melarang akan hal demikian.
Artinya : "Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- melarang minum langsung dari mulut ceret atau teko." (HR Bukhori dan Ahmad)
11. Tidak Berlebihan Dalam Makan Dan Tidak Juga Kekurangan
Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- menasehati untuk bijak dalam segala hal, termasuk dalam makanan. setiap orang harus mengkira-kira seberapa banyak yang dia butuhkan agar tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan. Dalam hadist, Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
Artinya : "Sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk nafas." (HR At-Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Majah)
12. Haram Duduk Pada Tempat Makan Yang Ada Minuman Kerasnya
Diriwayatkan dari Umar bin Al-Khattab :
Artinya : "Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- melarang dari dua macam makan. dari duduk ditempat yang
dihidangkan minuman keras. dan makan dengan posisi telungkup." (HR At-Tirmidzi dan Ad-Darimi)

Minggu, 09 Juni 2013

Malaikat Al-Arham

Malaikat al-Arham (Arab: ملاك الأرحام) adalah para malaikat yang diserahi tugas untuk meniupkan ruh kedalam janin, mengatur rezeki, kematian, amal, sengsara atau kebahagiaan di dalam rahim. Malaikat Arham memiliki tugas meniupkan debu bumi kepada janin, dimana calon makhluk itu nanti akan tercabut nyawanya oleh Malaikat Maut.

Etimologi

Kata Arham adalah bentuk jamak dari kata "rahim" (Arab: الرحم) yang memiliki arti kasih sayang, penyayang atau ampunan di dalam bahasa Indonesia.

Tugas

Jika seorang hamba telah sempurna empat bulan di dalam perut ibunya, maka Allah akan mengutus malaikat kepadanya dan memerintahkannya untuk melaksanakan kesemua ketetapan yang telah ditulis oleh Allah di Lauh Mahfuzh.
Dalam hadits Muhammad bersabda:
"Allah mengutuskan Malaikat ke dalam rahim. Malaikat berkata: 'Wahai Tuhan!, ia masih berupa air mani'. Setelah beberapa ketika Malaikat berkata lagi: 'Wahai Tuhan!, ia sudah berupa darah beku'. Begitu juga setelah berlalu empat puluh hari Malaikat berkata lagi: 'Wahai Tuhan!, ia sudah berupa segumpal daging'. Apabila Allah membuat keputusan untuk menciptakannya menjadi manusia, maka Malaikat berkata: 'Wahai Tuhan!, orang ini akan diciptakan laki-laki atau perempuan? celaka atau bahagia? bagaimana rezekinya? serta bagaimana pula ajalnya?. Segala-galanya dicatat sewaktu dalam perut ibunya." [1]
Pada saat Sakrat al-Maut, Allah akan membukakan tabir yang menyelubungi pandangan seseorang sehingga akan menembus akhirat. Tercantum di dalam Al Qur'an surah Qaaf, yang berbunyi:
Sehingga bagi orang mukmin, ketersingkapan penglihatan ini menambah ringan bebannya menempuh kematian, tetapi orang kafir justru akan semakin membuatnya berat dan sulit untuk melampaui tahapan kematian itu. (Qaaf 50:22)

Gerakan Hamas

Hamas, akronim dari Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah (bahasa Arab:حركة المقاومة الاسلامية , secara harfiah "Gerakan Pertahanan Islam" dan kata Arab untuk 'ketekunan'), adalah sebuah gerakan dan partai politik Palestina berhaluan Islamis yang dibentuk pada tahun 1987 untuk melakukan perlawanan terhadap pendudukan Israel di Palestina. Pada tahun 2006, partai ini memenangkan pemilu parlemen Palestina. Sejak awal Februari 2007, kelompok ini terlibat konflik dengan kelompok Fatah akibat kekalahan kelompok Fatah di pemilu parlemen 2006.
Selain sebagai partai politik, Hamas juga merupakan lembaga sosial (firqah ijtima'iyyah).

 Sejarah

Syekh Ahmad Yassin, salah satu pendiri Hamas, yang dibunuh Israel pada tanggal 22 Maret 2004, adalah seorang guru kelahiran 1 Januari 1929, yang mencatatkan organisasi Mujama al-Islami Hamas ini secara legal di Israel pada 1978. Ia berpijak ke Ikhwanul Muslimin yang didirikan Hasan al-Banna pada 1928 di Mesir. Pemerintah Israel kala itu justru menyokong Hamas, yang hanya berkutat di bidang sosial, moral, dan pendidikan. Tel Aviv juga memanfaatkan Hamas untuk menyaingi kepopuleran Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang dipimpin Yasser Arafat.
Matthew Levitt dalam bukunya, Hamas: Politics, Charity, and Terrorism in the Service of Jihad, menulis, Hamas yang akronim dari Harakat al-Muqawama al-Islamiya atau Gerakan Perlawanan Islam didirikan pada 14 Desember 1987. Organisasi ini merupakan pengembangan dari Ikhwanul Muslimun—yang berpusat di Mesir—cabang Palestina.
Berkembang sebagai organisasi karitas, Hamas diam-diam juga berkembang sebagai organisasi bersenjata. Hal ini baru terkuak di akhir 1987. Yassin, alumnus Universitas Al-Azhar, Mesir, meluncurkan Harakat Muqawama al-Islamiya — disingkat Hamas — yang berarti Gerakan Perlawanan Islam.
Tujuan pendirian Hamas dicantumkan di aktanya: "mengibarkan panji-panji Allah di setiap inci bumi Palestina". Dengan kata lain: melenyapkan bangsa Israel dari Palestina dan menggantinya dengan negara Islam. Hamas baru ini dibidani Yassin dan tujuh orang berpendidikan tinggi: Abdul Aziz al-Rantissi (dokter spesialis anak), Abdul Fatah Dukhan dan Muhammad Shamaa (keduanya guru), Isa Nashar dan Abu Marzuq (insinyur mesin), Syekh Salah Silada (dosen), dan Ibrahim al-Yazuri (farmakolog).
Hamas didirikan sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap organisasi-organisasi perlawanan Palestina yang lebih dahulu dalam menghadapi Israel. Mereka dinilai lembek dan cenderung kompromistis. Fatah, misalnya, membuka dialog dengan Israel.
Peluncuran Hamas menemukan momentumnya dengan kebangkitan Intifadah I, yang bergolak di sepanjang Jalur Gaza. Anak-anak Palestina tak gentar melawan tentara Israel dengan batu-batu sekepalan tangan. Sejak itu, sayap-sayap militer Hamas beroperasi secara terbuka. Mereka meluncurkan sejumlah serangan balasan—termasuk bom bunuh diri—ke kubu Israel.
Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Deklarasi Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai". Hamas tidak menyetujui perjanjian ini.
Pada Januari 2006, Hamas melangkah ke arena politik formal. Secara mengejutkan, mendulang kemenangan—meraih 76 dari 132 kursi dalam pemilihan anggota parlemen Palestina. Hamas mengalahkan Fatah, partai berkuasa sebelum pemilu saat itu. Kabinet yang didominasi orang Hamas terbentuk.

Sosial

Ketika tsunami menghempas Aceh pada 26 Desember 2004, Hamas melalui ketua biro politiknya di Suriah telah mengirim surat tanda duka cita kepada DPR Aceh disertai bantuan sebesar $ 100.000.

Fakta Bahwa Bumi Bertasbih

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti mereka. Sesungguhya Dia adalah maha penyantun lagi maha Penyayang” (QS 17:44)

NASA baru baru ini mengeluarkan hasil temuannya yang menyatakan bahwa menangkap ‘Nanyian Bumi”. Suara yang aneh mirip dengungan tersebut ditangkap oleh satelit kembar Radiation Belt Storm Probe (RBSP). Satelit tersbut diluncurkan 30 Agustus.
Peneliti dari University of Iowa, Craig Kletzing mengatakan bahwa manusia sejatinya sudah mengetahui suara ini selama beberapa dekade. “Penerima gelombang radio terbiasa menangkapnya, terdengar seperti kicauan burung,” ucap dia seperti dimuat Daily Mail.

NASA menganggap bahwa hal tersebut adalah temuan hebat. Namun bagi uman muslim khususnya, hal tersebut sudah dituliskan dalam Al Quran yang diturunkan ratusan tahun lalu.

Dalam Quran dijabarkan bagaimana bintang-bintang itu beredar pada porosnya sebagaimana mengetahui tumbuh-tumbuhan, gunung-gunung berdiri dan bergerak mengikuti sunnah-Nya, sesungguhnya semuanya itu bersujud dan bertasbih kepada khaliknya. Namun kita memang tidak mengetahui bagaimana cara mereka bersujud dan bertasbih.

Firman Allah :

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti mereka. Sesungguhya Dia adalah maha penyantun lagi maha Penyayang” (QS 17:44)

Kalau sekarang NASA baru mengetahui hal itu bagi kaum muslim semakin mempertegas kebenaran yang di tuliskan dalam Quran. Allah membuktikan dengan cara yang tidak biasa dan menunjukan kepada kita semua bahwa kebenaran hakiki dari Al Quran.

Waktu Tidur Yang Tidak Diperbolehkan Dalam Islam

Dalam Islam, semua perbuatan bisa menjadi ibadah. Begitu pula tidur, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Dalam Al-Quran, Allah swt pun menyuruh kita untuk tidur. Namun, ternyata ada dua waktu tidur yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk tidak dilakukan. yaitu :

1. Tidur di Pagi Hari Setelah Shalat Shubuh

Dari Sakhr bin Wadi’ah Al-Ghamidi radliyallaahu ‘anhu bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

”Ya Allah, berkahilah bagi ummatku pada pagi harinya” (HR. Abu dawud 3/517, Ibnu Majah 2/752, Ath-Thayalisi halaman 175, dan Ibnu Hibban 7/122 dengan sanad shahih).
Ibnul-Qayyim telah berkata tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur, dimana beliau berkata :

“Termasuk hal yang makruh bagi mereka – yaitu orang shalih – adalah tidur antara shalat shubuh dengan terbitnya matahari, karena waktu itu adalah waktu yang sangat berharga sekali. Terdapat kebiasaan yang menarik dan agung sekali mengenai pemanfaatan waktu tersebut dari orang-orang shalih, sampai-sampai walaupun mereka berjalan sepanjang malam mereka tidak toleransi untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Karena ia adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya. Ia merupakan waktu turunnya rizki, adanya pembagian, turunnya keberkahan, dan darinya hari itu bergulir dan mengembalikan segala kejadian hari itu atas kejadian saat yang mahal tersebut. Maka seyogyanya tidurnya pada saat seperti itu seperti tidurnya orang yang terpaksa” (Madaarijus-Saalikiin 1/459).

2. Tidur Sebelum Shalat Isya’

Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).

Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isya’. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan : “Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya. Dan sebagian ulama’ lainnya memberi keringanan dalam masalah ini. Abdullah bin Mubarak mengatakan : “Kebanyakan hadits-hadits Nabi melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat isya’ khusus di bulan Ramadlan saja.”

Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49) : “Di antara para ulama melihat adanya keringanan (yaitu) mengecualikan bila ada orang yang akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaannya bahwa tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat. Pendapat ini juga tepat, karena kita katakan bahwa alasan larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu shalat.”

Asas Aqidah Islam

SUMBER UTAMA AQIDAH ISLAM

· Al Quran :

Iaitu kalam Allah (wahyu Allah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

· Hadis Nabawi :

Iaitu setiap Perkataan / Ucapan , Perbuatan ,Pengakuan & Sifat Rasulullah s.a.w.


ASPEK PERBAHASAN AQIDAH ISLAM

· 1. Ar- Rububiyyat :

Berkaitan : Mentauhidkan Allah sebagai Pencipta, Pemilik dan Penguasa

2. Al- Uluhiyyat :

Mentauhidkan Allah yang bersifat dengan sifat kesempurnaan. Hanya Allah wajib disembah, ditaati peraturannya, tempat berdoa dan berharap


· 3. An- Nubuwwat :


Kenabian Rasulullah s.a.w. yang membawa ajaran Allah utk disampaikan kepada umat manusia

· 4. As- Samiyyat :

Perkara-perkara ghaib yang tidak dapat dicapai oleh ancaindera dan tidak wajib disembah, ditaati peraturannya, tempat berdoa dan berharap dapat difikir oleh akal manusia , diketahui melalui al-Quran & hadis rasulullah seperti kaimat, dosa, pahala, melalui al-Quran & hadis rasulullah seperti kaiamt, dosa, pahala,
syurga dan neraka



PERKARA /AMALAN YANG MERUSAKKAN AQIDAH


Aqidah seseorang boleh rosak melalui Perkataan, Perbuatan dan Hati

PERKATAAN


- Menghina Islam seperti mencela Allah.Al Quran dan Hadis
- Mengubah hukum dengan perkataan seperti menolak kewajipan solat fardu dan menolak kewajipan menutup aurat
- Bersumpah dengan selain nama Allah seperti demi bulan matahari
- Menyanyi lagu-lagu yang liriknya bertentangan dengan akidah
- Mengubah ayat al Quran atau hadis

PERBUATAN

- Menyembah selain daripada Allah seperti berhala , pokok,syaitan dll
- Memakai lambing mana-mana agama seperti salib
- Menghina Al Quran seperti mengoyak,memijak,mencampak
- Menyertai upacara agama lain seperti upacara penyembahan berhala dan penyucian dosa (babtis) di gereja
- Sujud selain daripada Allah seperti sujud kepada manusia , batu dan lain-lain


HATI

- Meyakini bahawa alam ini terjadi dengan sendiri
- Percaya bahawa pencipta alam ini sama seperti makhluk lain
- Ragu-ragu dgn rukun Iman, rukun Islam dan hukum Islam
- Berniat keluar daripada Islam



PERKARA YANG MENDORONG SALAH LAKU AQIDAH

Kurang mendalami ilmu agama Islam
Tidak suka mendampingi ulamak & pendidik
Terpengaruh dengan budaya dan hiburan asing yang merosakkan akhlak
Berkawan dengan orang yang rosak akhlak



PERKARA / AMALAN UNTUK MEMANTAPKAN AQIDAH

LISAN


1. Membaca dan memahami al Quran dan hadis nabi
2. Berzikir,bertahlil,bertasbih dan bersalawat
3. Bercakap benar
4. Nasihat menasihati kearah kebenaran
5. Berdoa


PERBUATAN



1. Menunaikan Ibadat samada fardu atau sunat
2. Menolong gol yang memerlukan bantuan seperti anak yatim,fakir miskin
3. Menuntut ilmu yang berfaedah
4. Beradab sopan dalam pergaulan
5. Melakukan kerja yang baik seperti berniaga, bertani


HATI

1. Sentiasa mengingati Allah s.w.t.
2. Yakin dengan pertolongan Allah
3. Ikhlas melakukan ibadat dan amal kebajikan
4. Sangka baik terhadap Allah
5. Bercita-cita tinggi dan bertawakal kepada Allah

Keajaiban Ilmiah Al Qur'an Pembentukan Awan Hujan

Rincian pembentukan awan di dalam Al Qur'an

Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ

Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya... [An Nuur(24): 43]

Para ahli cuaca mengetahui rincian pembentukan awan, strukturnya dan cara kerjanya setelah melalui berbagai macam penelitian, pengamatan menggunakan alat-alat canggih. Mereka baru bisa menceritakan proses tersebut dengan bantuan alat-alat moderen seperti pesawat, satelit, komputer, balon udara dan peralatan lainnya. Mereka harus mempelajari angin serta arah pergerakannya. Mereka harus mengukur kelembaban udara dan variasinya serta menentukan jenis dan keragaman tekanan udara.

Kelanjutan ayat di atas, setelah menyebutkan awan dan hujan, adalah membicarakan es dan petir:

... dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. [An Nuur(24): 43]

Para ahli cuaca telah menemukan bahwa awan cucumulonimbus yang menghasilkan hujan es ini dapat mencapai ketinggian hingga 7 sampai 9 kilometer. Dapat kita bayangkan bahwa awan ini memang ukurannya benar-benar seperti gunung sebagaimana yang disebutkan di dalam ayat Al Qur'an di atas: "... dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung,...".

Para ilmuwan telah mempelajari berbagai jenis awan dan menyadari bahwa awan pembawa hujan terbentuk dengan sistem dan urutan tertentu. Bentuknya pun tertentu dan terkait dengan jenis angin dan tipe awan.

Salah satu awan pembawa hujan adalah awam CUMULONIMBUS. Ahli cuaca telah mempelajari pembentukan jenis awan ini dan bagaimana ia menghasilkan hujan, es, serta petir.

Mereka menemukan bahwa awan cumulonimbus melewati urutan berikut ini untuk menghasilkan hujan:

1. Awan didorong oleh angin: Awan cumulonimbus mulai terbentuk ketika angin mendorong beberapa awan kecil (awan cumulus) ke daerah tempat berkumpulnya awan-awan ini.
2. Penyatuan: Kemudian awan-awan kecil ini bergabung, menyatu dan membentuk awan yang lebih besar.
3. Penumpukan: Ketika awan-awan kecil ini bersatu, dorongan ke atas pada bagian dalam awan yang semakin besar ini meningkat. Dorongan ke atas pada bagian tengah awan lebih kuat dibandingkan dengan pada bagian pinggir. Alhasil tubuh awan ini tumbuh semakin besar secara vertikal, sehingga seolah-olah awan ini ditumpuk-tumpuk. Pertumbuhan ke atas ini menjadikan tubuh awan mencapai daerah yang lebih dingin pada lapisan atmosfer atas. Di sanalah tetesan-tetesan air dan butiran es terbentuk dan mulai tumbuh semakin besar. Ketika butiran air dan es ini telah lebih besar dan berat dibandingkan dengan dorongan ke atas yang menyangga mereka, jatuhlah air dan es ini sebagai gerimis, hujan ataupun hujan es.

Proses terjadinya Kilat

Ayat di atas juga menghubungkan awan, es dan terjadinya petir atau kilat. Apakah es merupakan faktor penentu pembentukan kilat?

Mari kita kaji sebuah buku berjudul: Meteorology Today. Di sana diterangkan bahwa sebuah awan akan menjadi bermuatan listrik ketika bongkahan es jatuh melalui daerah di dalam awan yang berisi kristal es dan tetes air super-dingin. Ketika tetes-tetes air ini bertumbukan dengan bongkahan es, mereka langsung membeku dan melepaskan panas. Panas ini menjadikan permukaan bongkahan es lebih hangat dari kristal-kristal es di sekelilingnya. Ketika bongkahan es bertumbukan dengan kristal es, sebuah peristiwa penting terjadi: elektron mengalir dari benda yang lebih dingin ke benda yang lebih hangat. Karenanya, kini bongkahan es menjadi bermuatan negatif. Hal serupa juga terjadi saat tetesan air super-dingin bertumbukan dengan bongkahan es dan melontarkan butiran-butiran halus es bermuatan positif. Partikel-partikel yang lebih ringan dan bermuatan positif ini kemudian terangkat ke bagian atas dari awan. Sementara itu, bongkahan es yang kini bermuatan negatif jatuh turun dan berkumpul di bagian bawah awan. Karena itulah kini terjadi perbedaan muatan listrik antara bagian atas dan bawah awan. Muatan negatif ini kemudian dilepaskan dalam bentuk kilat atau petir.

Demikianlah, Allah telah menerangkan sebuah fakta ilmiah yang baru terungkap oleh ilmu pengetahuan moderen. Sebuah keajaiban ilmiah yang tidak mungkin diketahui rinciannya oleh orang-orang di jaman diturunkannya Al Qur'an.

Rukun Islam

Rukun islam merupakan syarat seseorang masuk islam agar bisa menjadi seorang muslim . Jumlah rukun islam ada 5 yaitu

1. Syahadat merupakan gerbang menuju islam , karena bila orang islam tidak melakukan syahadat maka orang tersebut belum dinyatakan islam dan amal apapun tidak akan diterima oleh Allah swt.

2. Sholat yaitu ibadah sehari hari yang harus dilakukan oleh seorang muslim .Apa bila ibadah ini tidak dilakukan maka seorang muslim akan mendapat sebuah dosa yang besar.Sholat dilakukan sehari 5 kali ,yaitu pada Isya ,shubuh , dzuhur , ashar , dan magribh.

3 . Zakat merupakan amalan yang dilakukan dengan cara menyisihkan sebagian harta untuk membersihkan harta yang dimiliki seorang muslim .Ada dua jenis Zakat yaitu zakat Mal ( Harta ) dan Zakat Fitrah ( Zakat wajib yang dikeluarkan pada saat sebelum idul fitri bagi yang telah mencapai nisab / mampu. )

4. Puasa yaitu menahan diri dari hal yang bisa membatalkan puasa,seperti makan , minum , marah , mencuri , dll dari terbit fajar sampai terbenam matahari.

5. Haji yaitu mengunjungi Baitullah di Arab bagi orang yang mampu minimal satu kali seumur hidup .Waktu haji dilakukan pada bulan dzulhijah.

Pencurian Jenazah Nabi Muhammad SAW

Pencurian Jenazah Nabi Muhammad SAW - Sejarah mencatat, beberapa usaha pencurian terhadap jenazah Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam , semuanya mengalami kegagalan. Sungguh Allah Subhanaahu wa b telah menjaga Nabi-Nya Sholallohu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan hidup dan dalam keadaan sudah meninggal.

Ada lima usaha pencurian jenazah Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam yang ditulis oleh penulis buku Sejarah Masjid Nabawi as-Syarif, Muhammad Ilyas ‘Abdul Ghani. Aku akan menyebutkannya secara ringkas:

1. Di masa al-Hakim Biamrillah al-‘Ubaidiy, salah seorang zindiq mengusulkan kepadanya untuk menghadirkan jasad Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wa sallam ke Mesir untuk menarik perhatian manusia kepadanya sebagai pengganti Madinah, lalu memerangi penduduknya. Pada hari berikutnya, Allah Ta’ala mengirimkan angin ke Madinah, dan hampir bumi tergoncang karena kuatnya angin itu. Hal ini menjadi penghalang tujuan para pembangkang tersebut.

2. Pada masa khalifah al-Ubaidiy yang sama. Dia mengutus orang untuk tinggal di sebuah rumah dekat dengan al-Haram an-Nabawi. Kemudian ia menggali sebuah terowongan dari rumah tersebut menuju kubur Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam. Kemudian penduduk Madinah mendengar ada suara menyeru, memanggil-manggil di tengah-tengah mereka bahwa ‘Nabi kalian akan digali (kuburnya)’. Maka manusiapun menyelidikinya, kemudian mendapati mereka yang sedang menggali, lalu membunuh mereka. Patut juga disebutkan bahwa al-Hakim bin Ubaidillah mengaku sebagai Tuhan pada tahun 408 H.

3. Dilakukan oleh para penggali kubur dari Raja-Raja Nasrani. Hal itu dilaksanakan dengan perantara dua orang Nasrani dari Maroko. Namun Allah Ta’ala melindungi jasad Nabi-Nya Sholallohu ‘alaihi wa sallam dengan cara Panglima Nuruddin Zankiy bermimpi bertemu Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam dalam tidurnya, beliau menunjukkan dua orang berambut merah kekuning-kuningan, dan beliau bersabda: “Tolonglah aku, selamatkan aku dari dua orang laki-laki ini.’ Panglima Nuruddin Zanky pun terkejut bangun dari tidurnya. Kemudian dia kumpulkan para hakim, lalu mereka memberinya usul agar dia menuju Madinah. Diapun sampai di Madinah dengan membawa harta yang banyak untuk dibagikan kepada penduduk Madinah. Dia kumpulkan manusia, lalu memberi mereka hadiah setelah nama-nama mereka dicatat, dan dia tidak melihat dua orang laki-laki yang ditunjukkan Nabi dalam mimpinya. Di saat itu dia bertanya, ‘Adakah orang yang belum mengambil sesuatu dari harta shadaqah ini?’ Mereka menjawab, ‘Tidak.’ Dia bertanya lagi, ‘Berfikirlah, ingat-ingatlah.’ Merekapun menjawab, ‘Tidak tertinggal seorangpun kecuali dua orang Maroko, keduanya adalah orang shalih, kaya dan banyak shadaqah.’ Mendengar itu dada panglima pun menjadi lapang, kemudian memerintahkan untuk memanggil keduanya. Lalu dia melihatnya persis seperti dua orang laki-laki yang dilihatnya di dalam tidurnya.

Diapun bertanya kepada keduanya, ‘Dari mana kalian berdua?’

Keduanya menjawab, ‘Jama’ah haji dari Maroko.’

‘Berkatalah jujur kepadaku,’ sergah Panglima.

Lalu keduanya ditahan kerenanya.

Panglimapun bertanya tentang rumah keduanya. Di saat dia pergi dan sampai di rumah kedunya, dia tidak mendapati selain harta dan buku-buku di rak. Pada saat dia mengangkat tikar, dia menemukan lorong yang menghantarkan ke kamar Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam yang mulia. Manusiapun terkejut. Setelah keduanya dipukuli, keduanya mengaku sebagai penggali kubur milik raja-raja Nasrani, dan sebelum keduanya sampai di kuburan terjadi goncangan di bumi. Panglima Nuruddin Zankiy pun membunuh keduanya di Kamar Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam yang mulia. Kemudian beliau perintahkan untuk membangun tembok disekitar Kubur yang mulia yang terbuat dari tembok timah tebal agar tidak ada seorangpun yang berani berbuat lancang lagi dengan menggunakan cara tersebut.

4. Sejumlah orang-orang Nasrani mencuri dan merampok kafilah jam’ah haji. Kemudian mereka bertekad untuk menggali kubur Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam . Mereka berbicara dan terang-terangan dengan niat mereka, kemudian mereka menyeberangi laut menuju Madinah. Kemudian Allah Ta’ala menolak serangan mereka dengan kapal yang telah disiapkan dari Mesir al-Iskandariyah yang mengikuti mereka, kemudian menangkap mereka semuanya, kemudian menawan dan membagi-bagi mereka di negeri kaum muslimin.

5. Usaha yang dilakukan dengan niat untuk menggali kubur Abu Bakar dan Umar radhiallahu ‘anhuma. Itu terjadi di pertengahan abad ke tujuh hijriyah. Sejumlah orang yang mencapai 40 orang laki-laki bertujuan untuk menggali kubur di malam hari, kemudian bumipun terbelah dan menelan mereka.

Garis Edar Tata Surya Didalam Alquran

Matahari, planet, satelit dan benda langit lainnya bergerak dalam garis edarnya masing-masing. Alquran surat Al Anbiya ayat 33 dan surat Yaasin ayat 38 menjelaskan mengenai fakta ilmiah itu dan terbukti kebenaranya.

Banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan tentang alam semesta dan tata surya. Beberapa di antaranya seperti:

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS Al Anbiya:33)

“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS Yaa Siin: 38)

“Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.” (QS Yaa Siin: 39)

“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS Yaa Siin: 40)

Pengamatan astronomi telah membuktikan kebenaran fakta ini. Menurut ahli astronomi, matahari bergerak sangat cepat dengan kecepatan mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang dinamakan Solar Apex.

Selain matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Semua bintang yang ada di alam semesta juga berada dalam suatu gerakan serupa.

Asal Mula Penyembahan Berhala

Yang pertama kali memprakarsai kesyirikan di jazirah Arab adalah orang dari keturunan Ismail. Mulanya, bila mereka keluar dari Tanah Haram untuk mencari rezeki, mereka membawa batu dari Tanah Haram untuk dibawa serta. Jika mereka singgah di sebuah tempat, mereka meletakkan batu itu di sisi mereka. Kemudian mereka bertawaf (mengelilingi) batu tersebut sebagaimana tawaf di Baitullah. Bersamaan dengan itu, mereka juga berdoa kepada Allah. Apabila mereka kembali melanjutkan perjalanan, batu itu tak lupa dibawa serta. Demikian seterusnya.


Seiring kematian si pembuat bid’ah ini, serta sejalan dengan pergantian zaman, hiduplah generasi jahil yang jatuh hati kepada batu yang menjadi berhala tadi. Mereka mengira batu itu adalah tuhan yang mampu mendekatkan mereka kepada Allah Ta’ala Rabb Baitullah Al-Haram.
Itulah cikal-bakal penyembahan berhala oleh anak cucu Ismail dari keturunan Adnan.
Bagaimana dengan berhala berbentuk patung?
Penyembahan berhala berbentuk patung dan gambar dimulai oleh ‘Amr bin Luhay Al-Khuza’i, seseorang berdarah Syam yang hijrah ke negeri-negeri Hijaz.
Suatu ketika, dia bersafar dari Mekkah menuju Syam. Di Syam, dia melihat para penduduk setempat menyembah berhala. Dia pun bertanya, “Berhala apa yang kalian sembah ini?”
Para penduduk menjawab, “Kami menyembahnya supaya dia menurunkan hujan, ternyata dia benar-benar menurunkan hujan bagi kami. Kami memohon pertolongannya, ternyata dia benar-benar menolong kami.”
‘Amr bin Luhay berkata, “Bolehkah kalian berikan berhala itu untukku supaya aku membawanya pulang ke negeri Arab dan penduduk di sana bisa menyembahnya?”
Akhirnya penduduk Syam memberi berhala yang mereka namai “Hubal” itu. Demikianlah, Hubal pun dipajang oleh penduduk Mekkah di sekitar Ka’bah. Hubal tetap ditempatkan di sana hingga tibanya hari kemenangan Islam.
Kala kemenangan itu tiba, Hubal beserta 320 berhala lainnya dihancurkan dan dijauhkan dari Ka’bah. Dengan demikian, Baitullah Al-Haram menjadi suci bersih tanpa berhala. Demikian pula Mekkah dan Tanah Haram kembali menjadi suci dari berhala. Segala puji hanya bagi Allah Rabb semesta alam.
Lalu, bagaimana nasib ‘Amr bin Luhay selanjutnya?
Dia terusir dari Mekkah yang suci. Penduduk Mekkah mengharamkan ‘Amr bin Luhay menginjakkan kakinya lagi di sana. Dahulu dia menciptakan syariat baru kemudian penduduk Mekkah mengikutinya. Dia juga membuat bid’ah dan memperindah bid’ah itu. Itulah pertama kalinya ada yang mengganti agama Ibrahim dan Ismail ‘alaihimassalam di kawasan Hijaz.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersaksi tentang peristiwa ini,
رأيت عمرو بن لحي يجر قصبة في النار … إنه أول من غير دين إسماعيل فنصب الأوثان وبحر البحيرة وسيب السائبة ووصل الوصيلة وحمى الحامي …
“Aku melihat ‘Amr bin Luhay menarik usus di nereka –dialah yamg pertama kali mengubah agama Ismail kemudian dia memasang berhala– Dialah yang memulai membuat aturan tentang onta bahirah (1), saaibah (2), washiilah (3), dan Ham (4)” (Hadits shahih)
Marji’: Hadza Al-Habib Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam Ya Muhib, karya Syekh Abu Bakr Jabir Al-Jazairi, Darul Hadits, Kairo.


Bahirah adalah onta betina yang telah beranak lima kali dan anak yang kelima itu jantan, lalu unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh diambil susunya.
Saaibah adalah onta betina yang dibiarkan pergi ke mana saja lantaran sesuatu nadzar. Seperti, jika seorang Arab Jahiliyah akan melakukan sesuatu atau perjalanan yang berat, maka ia biasa bernadzar akan menjadikan ontanya saaibah bila maksud atau perjalanannya berhasil dan selamat.
Washiilah adalah seekor domba betina melahirkan anak kembar yang terdiri dari jantan dan betina, maka yang jantan ini disebut washiilah, tidak disembelih dan diserahkan kepada berhala.
Haam adalah unta jantan yang tidak boleh diganggu gugat lagi, karena telah dapat membuntingkan unta jantan sepuluh kali. Perlakuan terhadap Bahirah, Saaibah, Washiilah dan Haam ini adalah kepercayaan Arab Jahiliyah.

Rencana Pembongkaran Makam Nabi Muhammad Dikhawatirkan Guncang Dunia Islam

jika kabar mengenai rencana pembongkaran makam Nabi Muhammad oleh Kerajaan Arab Saudi benar, hal ini akan menimbulkan gejolak di dunia Islam. Demikian diungkapkan Rois Syuriah PBNU, KH Masdar F Mas’udi, kepada Kabar24, Selasa (30/10/2012).

Menurut Mas’udi, kalau benar, rencana tersebut hanya menunjukkan adanya paranoid keimanan. “Alasan bahwa ada ketakutan umat Islam menjadi musyrik karena menyembah makam Nabi, itu sama sekali tidak berdasar. Umat juga tahu bahwa itu tidak boleh,” ujarnya.

Mas’udi menegaskan, sebagai sebuah petilasan makam Nabi bersama makam dua sahabat Nabi adalah sebuah situs sejarah.

“Penghancuran petilasan itu menunjukkan sebuah tindak yang tidak berbudaya,” tegasnya sembari menyebutkan, upaya untuk membongkar makam Nabi Muhammad mulai muncul sejak kaum Wahabi berkuasa di Arab Saudi.

“Itu terjadi sejak 1920-an,” imbuhnya...

Lebih jauh disebutkannya, dalam Musyawarah nasional dan konferensi besar alim ulama di Pesantren Kempek Kabupaten Cirebon, soal itu juga sempat dibahas. Para ulama berpandangan sama, pembongkaran makam Nabi Muhammad tidak boleh dilaksanakan.

Menyoal tindakan yang akan dilakukan umat Islam, Mas’udi menyebutkan bahwa hal itu pasti akan dilakukan. Namun, tentu tidak bisa diputuskan oleh satu orang melainkan harus melalui pembicaraan dengan banyak pihak.

Rencana pemerintah Arab Saudi untuk menghancurkan makam Nabi Muhammad dan 3 mesjid tertua di dunia bulan depan, memang mengejutkan.

Menurut Irfan al-Alawi dari Yayasan Riset Warisan Islam, sejauh ini belum ada tindakan umat Islam untuk menghalangi aksi pemerintah Saudi yang ingin menghancurkan situs bersejarah ini demi membangun masjid terbesar di dunia dengan kapasitas 1,6 juta orang.

“Ada banyak cara mereka bisa memperluas dengan tetap mempertahankan situs Islam kuno tapi mereka justru ingin merobohkannya,” kata Alawi.

“Alasan mereka adalah mereka mereka ingin memperlebar dan menciptakan 20 ruangan di mesjid yang bisa menampung 1,6 juta orang. Itu tidak masuk akal. Satu-satunya hal yang mereka inginkan adalah memindahkan fokus dari tempat Nabi dikuburkan,” lanjut Alawi.

Sejarah Al-Quran

Q.S. Al-Hijr ayat 9

innaa nahnu nazzalnaa aldzdzikra wa-innaa lahu lahaafizhuuna

Artinya :

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya (793).
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Hijr 9
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ (9

Ayat ini merupakan peringatan yang keras bagi orang-orang yang mengabaikan Alquran, mereka tidak percaya bahwa Alquran itu diturunkan Allah kepada Rasul Nya Muhammad, seakan-akan Tuhan menegaskan kepada mereka: “Kamu ini hai orang-orang kafir sebenarnya adalah orang-orang yang sesat yang memperolok-olokan Nabi dan Rasul yang telah Kami utus menyampaikan agama Islam kepadamu. Sesungguhnya sikap kamu yang demikian itu tidak akan mempengaruhi sedikitpun terhadap kemurnian dan kesucian Alquran, karena Kamilah yang menurunkannya. Kamu menuduh Muhammad seorang yang gila tetapi Kami menegaskan bahwa Kami sendirilah yang melihat Alquran itu dari segala macam usaha untuk mengotorinya dan usaha untuk menambah, mengurangi dan merubah ayat-ayatnya. Kami akan memeliharanya dari segala macam bentuk campur tangan manusia terhadapnya. Akan datang saatnya nanti manusia akan menghapal dan membacanya, mempelajari dan menggali isinya, agar mereka memperoleh dari Alquran itu petunjuk dan hikmah, tuntunan akhlak dan budi pekerti yang baik, ilmu pengetahuan dan pedoman berpikir bagi para ahli dan cerdik pandai, serta petunjuk ke jalan hidup di dunia dan di akhirat nanti”.
Jaminan Allah SWT terhadap pemeliharaan Alquran itu ditegaskan lagi dalam firman Nya:

يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ (8
Artinya:
“Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya Nya meskipun orang-orang kafir benci”. (Q.S As Shaf ayat 8)

Mengenai jaminan Allah terhadap kesucian dan kemurnian Alquran itu serta penegasan bahwa Allah sendirilah yang memeliharanya akan terbukti jika diperhatikan dan dipelajari sejarah turunnya Alquran, cara-cara yang dilakukan Nabi saw menyiarkan memelihara dan membetulkan bacaan para sahabat, melarang menulis selain ayat-ayat Alquran ini dilanjutkan dan sebagainya. Kemudian usaha pemeliharaan Alquran ini dilanjutkan oleh para sahabat, tabiin dan oleh setiap generasi kaum Muslimin yang datang sesudahnya, sampai kepada masa kini.

Untuk mengetahui dan membuktikan bahwa Alquran yang sampai kepada kita sekarang adalah murni dan terpelihara, akan diterangkan sejarah Alquran di masa Rasulullah, zaman sahabat dan usaha kaum Muslimin memeliharanya pada saat ini serta sejarah penulisan dan bacaannya:

Pertama:
Alquran diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad saw dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari. Setiap ayat-ayat yang diturunkan Nabi menyuruh menghafal dan menulisnya di batu, kulit binatang, pelepah tamar dan apa saja yang dapat dipakai untuk ditulis. Nabi menerangkan bagaimana ayat-ayat itu disusun dalam surah, mana yang dahulu dan mana yang kemudian. Nabi mengadakan peraturan, yaitu Alquran sajalah yang boleh ditulis, selain dari Alquran itu, seperti hadis atau pelajaran yang mereka terima dari mulut Nabi dilarang menulisnya. Larangan ini ialah dengan maksud supaya Alquran Karim itu terpelihara, jangan bercampur aduk dengan yang lain yang juga di dengar dari Nabi saw. Di samping menulis Nabi menganjurkan supaya Alquran itu dibaca dan dihafal dan diwajibkan membacanya dalam salat.

Dengan jalan demikian banyaklah orang yang hafal Alquran. Surah yang satu macam dihafal oleh ribuan manusia dan yang hafal seluruh Alquran pun banyak. Dalam pada itu tidak satu ayatpun yang tidak dituliskan. Untuk mendorong usaha menulis Alquran, maka Nabi sangat menghargai kepandaian menulis dan membaca. Pada perang Badar orang-orang musyrikin yang ditawan oleh Nabi, yang tidak mampu menebus dirinya dengan uang, tetapi pandai tulis baca, masing-masing diharuskan mengajar sepuluh orang muslim menulis dan membaca sebagai ganti tebusan.

Karena itu bertambahlah keyakinan untuk belajar menulis dan membaca dan bertambah banyaklah yang pandai menulis dan membaca, dan banyaklah pula orang-orang yang menulis ayat-ayat yang telah diturunkan. Nabi sendiri mempunyai beberapa orang penulis yang bertugas menuliskan Alquran untuk beliau. Penulis-penulis beliau yang terkenal ialah Ali bin Abu Talib, Usman bin Affan, Ubay bin Kaab, Zaid bin Sabit dan Muawiah. Yang terbanyak menuliskan ialah Zaid bin Sabit dan Muawiah.
Dengan demikian terdapatlah di masa Nabi tiga unsur yang tolong menolong memelihara Alquran yang telah diturunkan itu, yaitu:

1. Hafalan dari mereka yang hafal Alquran

2. Naskah-naskah yang ditulis untuk Nabi.

3. Naskah-naskah yang ditulis oleh mereka yang pandai menulis dan membaca untuk mereka masing-masing.

Dalam pada itu oleh Jibril diadakan ulangan (repitisi) sekali setahun. Waktu ulangan itu Nabi disuruh mengulang, memperdengarkan Alquran yang telah diturunkan. Di tahun beliau wafat ulangan itu diadakan oleh Jibril dua kali.
Nabi sendiri sering pula mengadakan ulangan itu terhadap sahabat-sahabatnya, maka sahabat-sahabatnya itu disuruhnya membacakan Alquran di hadapannya, untuk membetulkan hafalan dan bacaan mereka.

Nabi baru wafat di waktu Alquran itu telah cukup diturunkan dan telah dihafal oleh ribuan manusia dan telah ditulis dengan lengkap ayat-ayatnya. Ayat-ayatnya dalam suatu surah telah disusun menurut tertib urut yang ditunjukkan sendiri oleh Nabi.
Para sahabat telah mendengar Alquran itu dari mulut Nabi berkali-kali dalam salat, dalam pidato-pidato beliau dalam pelajaran-pelajaran dan lain-lain sebagaimana Nabi sendiripun telah mendengar pula dari mereka. Pendeknya Alquranul Karim telah dijaga dan dipelihara dengan baik dan Nabi telah menjalani suatu cara yang amat praktis untuk memelihara dan menyiarkan Alquran itu sesuai dengan keadaan bangsa Arab di waktu itu.

Suatu hal yang menarik perhatian ialah Nabi baru wafat sebagai disebutkan di atas, di kala Alquran itu telah cukup diturunkan. Hal ini bukanlah suatu kebetulan saja, melainkan telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Sesudah Rasulullah saw wafat, para sahabat sepakat memilih Abu Bakar sebagai khalifah.

Pada permulaan masa pemerintahannya banyak di antara orang-orang Islam yang belum kuat imannya menjadi murtad dan ada pula di antara mereka mendakwakan menjadi Nabi. Karena itu Abu Bakar memerangi mereka dalam peperangan ini telah gugur 70 orang penghafal Alquran dan sebelum itu telah gugur pula beberapa orang. Atas anjuran Umar bin Khattab dan anjuran itu diterima pula oleh Aba Bakar, maka ditugaskan Zaid bin Sabit menulis kembali Alquran yang naskahnya ditulis pada masa Nabi dan dibetulkan dengan ayat-ayat Alquran yang berada dalam hafalan para sahabat yang masih hidup. Setelah selesai menulisnya dalam lembaran-lembaran, diikat pula dengan benang, tersusun menurut urutan yang telah ditetapkan Rasulullah, kemudian diserahkan kepada Aba Bakar. Setelah Aba Bakar meninggal mushaf ini diserahkan kepada penggantinya Umar bin Khattab. Setelah Umar meninggal mushaf ini disimpan di rumah Hafsah, putri Umar dan istri Rasulullah, sampai kepada masa pembukuan Alquran di masa khalifah Usman bin Affan.

Di masa Khalifah Usman bin Affan daerah pemerintahan Islam telah sampai ke Armenia dan Azarbaijan di sebelah timur dan Tripoli di sebelah barat. Dengan demikian kelihatanlah kaum Muslimin di waktu itu telah terpencar-pencar di Mesir, Syria, Irak, Persia dan Afrika. Ke mana mereka pergi dan di mana mereka tinggal Alquranul Karim itu tetap jadi imam mereka, di antara mereka banyak yang hafal Alquran itu. Pada mereka ada naskah-naskah Alquran, tetapi naskah-naskah yang mereka punyai itu tidak sama susunan surah-surahnya.

Begitu juga terjadi di antara mereka pertikaian tentang bacaan Alquran itu. Asal mulanya perbedaan bacaan ini ialah karena Rasulullah sendiripun memberi kelonggaran kepada kabilah-kabilah Arab yang berada di masanya, untuk membacakan dan melafalkan Alquran itu menurut dialek mereka masing-masing. Kelonggaran ini diberikan Nabi supaya mereka mudah menghafal Alquran.

Tetapi kemudian kelihatan tanda-tanda bahwa pertikaian tentang bacaan Alquran ini kalau dibiarkan saja akan mendatangkan perselisihan dan perpecahan yang tidak diinginkan di kalangan kaum Muslimin.
Orang yang mula-mula menghadapkan perhatiannya kepada hal ini seorang sahabat yang bernama Huzaifah bin Yaman. Beliau ikut dalam peperangan menaklukkan Armenia dan Azerbaijan, selama dalam perjalanan ia pernah mendengar kaum Muslimin bertikai tentang bacaan beberapa ayat Alquran dan pernah mendengar perkataan seorang muslim kepada temannya: “bacaan saya lebih baik dari bacaanmu”.

Hal ini disampaikan oleh Huzaifah kepada khalifah Usman bin Affan. Oleh Usman dimintalah kepada Hafsah mushaf yang disimpannya dahulu; dan dibentuklah panitia terdiri dari Zaid bin Sabit sebagai ketua, Abdullah bin Zubair, Said bin As dan Abdurrahman bin Haris bin Hisyam. Tugas panitia ini ialah membukukan Alquran, yakni menyalin dari lembaran-lembaran tersebut menjadi buku. Dalam melaksanakan tugas ini Usman menasihatkan supaya:
a. Mengambil pedoman kepada bacaan mereka yang hafal Alquran.
b. Kalau ada pertikaian mereka tentang bacaan, maka harus ditulis menurut dialek suku Quraisy sebab Alquran itu diturunkan menurut dialek mereka.

Maka dikerjakanlah oleh panitia sebagaimana yang ditugaskan kepada mereka, dan setelah tugas itu selesai, maka lembaran-lembaran Alquran yang dipinjam dari Hafsah itu dibakar.
Alquran yang telah dibukukan ini dinamakan “Al Mushaf’ dan oleh panitia ditulis lima buah “Al Mushaf’. Empat buah di antaranya dikirim ke Mekah, Syria, Basrah dan Kufah, agar di tempat-tempat itu disalin pula mushaf yang dapat dibaca oleh kaum Muslimin. Sebuah ditinggalkan di Madinah untuk Usman sendiri dan itulah yang dinamai “mushaf Al Imam”.
Demikianlah Alquran itu dibukukan pada masa sahabat. Semua mushaf yang diterbitkan kemudian harus disesuaikan dengan mushaf Al Imam. Kemudian usaha menjaga kemurnian Alquran itu tetap dilakukan oleh kaum Muslimin di seluruh dunia, sampai kepada generasi yang sekarang ini.

Usaha-usaha menjaga kemurnian Alquran itu di Indonesia dilakukan dalam bermacam-macam usaha, di antaranya jalan:

1. Mengadakan “Lajnah Pentashih Mushaf Alquran” yang bertugas antara lain meneliti semua mushaf sebelum mushaf itu diedarkan ke tengah masyarakat. Panitia ini langsung dibiayai oleh pemerintah Republik Indonesia dan berada di bawah Menteri Agama.

2. Pemerintah telah mempunyai Naskah Alquran dan merupakan standard dalam penerbitan Alquran di Indonesia yang telah disesuaikan dengan Mushaf Al Imam.

3. Mengadakan Musabaqah Tilawatil Quran setiap tahun yang langsung yang diurus oleh negara.

4. Usaha-usaha yang lain yang dilakukan oleh segenap kaum Muslimin, seperti mengadakan sekolah hafal Alquran, taman pendidikan Alquran perguruan tinggi Alquran dan sebagainya.

Kedua:
Setelah Usman bin Affan wafat mushaf Al Imam tetap dianggap sebagai pegangan satu-satunya oleh umat Islam dalam pembacaan Alquran. Meskipun demikian terdapat juga beberapa perbedaan dalam pembacaan tersebut. Sebab-sebab timbulnya perbedaan itu dapat disimpulkan dalam dua hal:
Pertama: Penulisan Alquran itu sendiri.
Kedua: Perbedaan dialek orang-orang Arab.

Penulisan Alquran itu dapat menimbulkan perbedaan, oleh karena Mushaf Al Imam ditulis oleh sahabat-sababat yang tulisannya belum dapat dikatakan tulisan yang baik, sebagaimana yang diterangkan dalam buku “Mukadimah Ibnu Khaldun”. Dalam buku tersebut Ibnu Khaldun berkata: “perhatikanlah akibat-akibat yang terjadi akibat tulisan mushaf yang ditulis sendiri oleh sahabat-sahabat dengan tangannya. Tulisan itu tidak begitu baik, sehingga kadang-kadang terjadilah beberapa kesalahan dalam tulisan, jika ditinjau dari segi tulisan yang baik dan bagus. Di samping itu penulisan Mushaf Al Imam adalah tanpa titik dan baris.

Adapun perbedaan dialek orang-orang Arab telah menimbulkan macam-macam kiraat (bacaan), sehingga pada tahun 200 Hijrah muncullah ahli-ahli qiraah yang tidak terhitung banyaknya.
Di antara dialek-dialek bahasa Arab yang masyhur ialah lahjah Quraisy, Huzail, Tamim, Asad, Rabi’ah, Hawazin dan Saad. Dan waktu itu muncullah qari-qari yang masyhur, dan yang termasyhur ialah tujuh orang Qari’, yaitu: Abdullah bin amir, Abu’ Ma’ad Abdullah bin Kasir, Abu Bakar Asim bin Abi Abi An Nujud, Abu Amr bin A’la, Nafi’ bin Na’im, Abul Hasan Ali bin Hamzah Al Kisa’i Abu Jarah bin Ubiba/Hamzah.
Qiraah-qiraah itu dipopulerkan orang dengan nama “Qiraah Saba`ah (bacaan yang tujuh).
Sebagaimana diterangkan di atas, Alquran mula-mula ditulis tanpa titik dan baris, namun demikian hal ini tidak mempengaruhi pembacaan Alquran, karena para sahabat dan para tabiin adalah orang-orang yang fasih dalam bahasa Arab. Oleh sebab itu mereka dapat membacanya dengan baik dan tepat. Tetapi setelah agama Islam tersiar dan banyak bangsa yang bukan Arab memeluk agama Islam, sulitlah bagi mereka membaca Alquran tanpa titik dan baris itu. Sangat dikhawatirkan bahwa hal ini akan menimbulkan kesalahan-kesalahan dalam bacaan Alquran.
Maka Abul Aswad Addu’ali mengambil inisiatif untuk memberi tanda-tanda dalam Alquran dengan tinta yang berlainan warnanya, tanda titik itu ialah titik di atas untuk fatah, titik di bawah untuk kasrah, titik sebelah kiri atas untuk damah dan dua titik untuk tanwin. Hal ini terjadi pada masa Muawiah bin Abu Sofyan.

Kemudian di masa khalifah Abdul Malik bin Marwan, Nasir bin Asim, dan Yahya bin Amar menambahkan tanda-tanda untuk huruf-huruf yang bertitik dengan tinta yang sama dengan tulisan Alquran. Itu adalah untuk membedakan antara maksud dari titik Abul Aswad Adduali dengan titik yang baru ini. Titik Abul Aswad adalah untuk tanda baca dan titik Nasir bin Asim adalah untuk huruf. Cara penulisan semacam ini tetap berlaku pada masa Bani Umayah, dan pada permulaan kerajaan Abbasiyah, bahkan tetap pula dipakai di Spanyol sampai pertengahan abad ke empat hijrah. Kemudian ternyata bahwa cara pemberian tanda seperti ini menimbulkan kesulitan bagi para pembaca Alquran karena terlalu banyak titik, sedang titik itu lama kelamaan hampir menjadi serupa warnanya.

Maka Al Khalil mengambil inisiatif untuk membuat tanda-tanda yang baru.
yaitu wau kecil ( و ) di atas untuk damah huruf alif kecil ( ا ) untuk tanda fatah, huruf ya kecil ( ي ) untuk tanda kasrah, kepala huruf syin ( ّ ) untuk tanda syaddah, kepala ha ( ْ ) untuk sukun dan kepala ‘ain ( ْ ) untuk hamzah.
Kemudian tanda-tanda ini dipermudah dipotong dan ditambah sehingga menjadi bentuk yang ada sekarang.
Demikianlah usaha Nabi Muhammad saw dan kaum Muslimin memelihara dan menjaga Alquran dari segala macam campur tangan manusia, sehingga Alquran yang ada pada tangan kaum Muslimin pada masa kini, persis sama dengan Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Dan hal ini dijamin Allah akan tetap terpelihara untuk selamanya.