“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (QS. Ar-Rahman:19-20)
Pendapat kebanyakan orang, air laut akan memiliki rasa, warna dan kadar
garam yang sama kecuali temperatur suhunya. Hal ini ternyata tidak
berlaku pada laut Mediteranian dan Samudera Atlantik, tepatnya di selat
Gibaltar terjadi suatu fonemona ilmiah yang merupakan bukti dari
preskripsi yang telah ungkapkan oleh Al Qur,an pada abad ke 7 silam
lewat lisan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa As-Salam. Air Laut di sana
ternyata memiliki sifat dan karakter yang berbeda walaupun bedampingan.
Sebelum lebih jauh membicarakan fenomena tersebut saya di sini akan
menjabarkan satu persatu karakteristik dari masing-masing laut tersebut :
1. Laut Mediterania :
Laut Mediterania atau sering di sebut Laut Tengah ('Mediterrania'
berarti 'daratan/negeri tengah') adalah laut antarbenua terletak antara
Eropa di utara, Afrika di selatan dan Asia di timur, mencakup wilayah
seluas 2,5 juta km². Pada masa lalu, laut ini merupakan jalur lalu
lintas yang padat, memungkinkan perdagangan dan pertukaran budaya antara
orang Mesir, Yunani Kuno, Romawi Kuno dan Timur Tengah. Sejarah
Mediterania penting untuk pengertian asal dan perkembangan Peradaban
Barat.
Laut Tengah dihubungkan ke Samudra Atlantik oleh
Selat Gibraltar di barat dan Laut Marmara dan Laut Hitam, oleh Selat
Dardanella dan Bosporus, berurutan di timur. Laut Marmara biasanya
dianggap bagian dari Laut Tengah, sedangkan Laut Hitam tidak. Terusan
Suez buatan manusia di tenggara menghubungkan Laut Tengah dan Laut
Merah. Pasang-surut di Laut Tengah sangat terbatas karena hubungan yang
sempit dengan samudra. Iklim Laut Tengah biasanya musim dingin yang
basah dan musim panas yang panas dan kering. (wikipedia.org)
2. Samudra Atlantik :
Samudra Atlantik adalah samudra terbesar kedua di dunia, meliputi
sekitar 1/5 permukaan Bumi. Kata Atlantik berasal dari mitologi Yunani
yang berarti "Laut Atlas".
Samudra ini berbentuk huruf S,
memanjang dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan, terbagi dua
oleh garis khatulistiwa menjadi Atlantik Utara dan Atlantik Selatan.
Dibatasi oleh Amerika Utara dan Amerika Selatan di bagian barat samudera
dan Eropa dan Afrika di bagian timur samudra.
Samudra Atlantik
berhubungan dengan Samudra Pasifik, di bagian utara bumi melalui
Samudra Arktik dan di bagian selatan bumi melalui Lintasan Drake.
Hubungan buatan manusia antara Samudra Atlantik dengan Samudra Pasifik
dibuat melalui Terusan Panama. Batas antara Samudra Atlantik dengan
Samudera Hindia di bagian timur, dibatasi pada garis 20° Bujur Timur.
Batas antara Samudra Atlantik dengan Samudra Arktik adalah garis dari
Greenland keSvalbard di sebelah utara Norwegia.
Samudra ini
mencakup sekitar 20% permukaan Bumi. Samudra Atlantik berada di urutan
kedua terbesar dalam segi ukurannya setelah Samudra Pasifik. Bersama
dengan lautan di sekitarnya ia mempunyai luas sebesar 106.450.000 km²;
jika lautan di sekitarnya tidak dihitung, luasnya 82.362.000 km². Jumlah
wilayah yang mengalir ke Samudra Atlantik lebih besar empat kali
daripada Samudra Pasifik maupun Samudra Hindia. Volume Samudra Atlantik
dengan lautan sekitarnya adalah 354.700.000 km³ dan tanpan lautan tadi
menjadi 323.600.000 km³.
Kedalaman rata-rata Samudra Atlantik,
dengan lautan di sekitarnya adalah 3.332 m (10.932 kaki); tanpanya
adalah 3.926 m (12.877 kaki). Kedalaman terbesar, 8.605 m (28.232 kaki),
berada di Palung Puerto Riko. Lebar Samudra Atlantik beragam, dari
2.848 km (1.769 mil) di antara Brasil dan Liberia hingga sekitar 4.830
km (3.000 mil) antara Amerika Serikat dan sebelah utara Afrika.
Samudra Atlantik mempunyai pesisir pantai yang tak beraturan (ireguler)
yang dibatasi berbagai teluk dan lautan, antara lain Laut Karibia,
Teluk Meksiko, Teluk St. Lawrence, Laut Mediterania, Laut Hitam, Laut
Utara, Laut Baltik, dan Laut Norwegia-Greenland.
Pulau-pulau
yang berada di kawasan Samudra Atlantik di antaranya adalah Svalbard,
Greenland, Islandia, Rockall,Britania Raya, Irlandia, Fernando de
Noronha, Azores, Kepulauan Madeira, Kepulauan Canary, Tanjung Verde,
Bermuda, Hindia Barat, Ascension, St. Helena, Tristan da Cunha,
Kepulauan Falkland, dan Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan.
(wikipedia.org)
Sebelum lebih jauh menjelaskan tentang batas dua Lautan terbebut saya
sedikit menambahkan juga Selat yang menghubungkan antara Laut
Mediterania dan Samudra Atlantik yaitu Selat Gibaltar.
Tentang Selat Gibaltar :
Gibraltar sebenarnya adalah nama salah satu wilayah Inggris sedangkan,
selat Gibraltar adalah selat yang menghubungkan Samudra Atlantik dengan
Laut Mediterania, serta memisahkan Spanyol dari Maroko. Nama Gibraltar
berasal dari nama Arab "Jabal Thariq" yang berarti gunung Thariq yang
kemudian oleh orang-orang Eropa di sebut Tabal Thar/Jibal Thar sehingga
menjadi Gibraltar. Nama ini menunjuk kepada Jenderal Muslim Thariq
ibn-Ziyad yang menaklukkan Spanyol pada tahun 711 M.
Keajaiban Ilmiah terjadi pada pertemuan laut Mediteranian dan dengan Samudera atlantik
Air laut Mediterania atau laut tengah memasuki Lautan Atlantik melalui
Selat Gibraltar. Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Antara
lain :
1. Suhu air.
2. Kadar garam.
3. Kerapatan air (density).
Waktu kedua lautan itu bertemu di Selat Gibraltar, karakter air dari
masing-masing laut tidak berubah. Laut Mediterania memiliki air yang
hangat, berkadar garam tinggi dan lebih pekat dibanding dengan lautan
Atlantik. Ketika laut mediterania memasuki atlantik melalui selat
Gibaltar, air bergerak beberapa ratus kilometer ke wilayah Atlantik.
Keanehannya pada kedalaman 1000 meter air dari laut Mediterania tetap
mempertahankan sifatnya yang hangat, berkadar garam tinggi dan lebih
pekat. Air laut mediterania berada dalam keadaan stabil meskipun ombak
besar, arus dan pasang surut yang kuat. Seolah-olah ada batas yang
menghalangi percampuran air dari kedua lautan tersebut. Batas ini
membagi kedua lautan sehingga setiap laut memiliki suhu kadar garan dan
batasan masing-masing.
Seperti terdapat batasan yang membatasi ke dua laut untuk tidak becampur.
Ini dalah fakta ilmiah bidang oceanografi yang baru terkuak oleh ilmu
modern sekitar abad 20-an. Padahal, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa
As-Salam (dimana seorang yang buta huruf) telah menyampaikan preskripsi
Fenomena alam tersebut dalam Al-Quran sekitar abad ke 7 M.
Allahu Ta'ala Berfirman :
“Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut yang mengalir
(berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit;
dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.”
(QS. Al-Furqaan : 53)
Ini adalah salah bukti bahwa Al-Quran
tidak pernah salah. Al-Quran adalah benar-benar firman Allah yang
disampaikan lewat Rasulullah Muhammad Shalallahu 'alaihi wa As-Salam.
Firman Allah Ta'alaa sang Pencipta akan selalu benar dan wajib untuk
diimani, dibaca dan diamalkan bagi seluruh umat manusia. Pengamalan
Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari adalah bentuk kehidupan terbaik
bagi manusia jika mereka mengetahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar